Menyetrika sebagai Terapi: Mengapa Aktivitas Membosankan Bisa Menenangkan?

Dalam dunia yang terus bergerak cepat, mencari ketenangan sering kali terasa seperti usaha melawan arus. Kita disarankan untuk bermeditasi, mengikuti yoga, atau berlibur ke tempat sunyi agar bisa kembali ke “diri sendiri.” Tapi bagaimana jika ketenangan itu bisa ditemukan dalam hal paling sederhana dan membosankan—seperti menyetrika?

Ya, menyetrika. Aktivitas rumah tangga yang selama ini dianggap repetitif, membuang waktu, dan bahkan membosankan, ternyata menyimpan kekuatan terapeutik yang jarang dibahas. Bagi sebagian orang, menyetrika adalah bentuk meditasi aktif, tempat di mana pikiran bisa bernafas dan tubuh bisa bergerak tanpa tekanan.

Aktivitas Monoton yang Justru Menenangkan

Saat kita menyetrika, kita melakukan gerakan berulang dengan sedikit variasi. Meletakkan pakaian, menyemprotkan air, menekan setrika, menarik garis, melipat. Ulangi. Ulangi lagi. Pola ini, meski tampak membosankan, justru menciptakan ritme yang memberi rasa stabil dan terkontrol. Ini mirip seperti sensasi menonton hujan jatuh atau mendengarkan suara kipas angin saat tidur—ritme yang konstan mampu menenangkan sistem saraf.

Para ahli menyebut kondisi ini sebagai flow state, yaitu kondisi mental ketika kita benar-benar tenggelam dalam aktivitas dan lupa waktu. Biasanya istilah ini digunakan dalam konteks seni, olahraga, atau pekerjaan kreatif. Namun, aktivitas sehari-hari seperti menyetrika juga bisa memunculkan sensasi serupa—terutama jika dilakukan dengan kesadaran penuh (mindfulness).

Kekuatan Meditatif dari Gerakan Kecil

Banyak orang menganggap meditasi harus dilakukan dalam posisi duduk diam, mata terpejam, dengan pikiran kosong. Padahal, meditasi sebenarnya hanyalah latihan kesadaran untuk hadir penuh dalam momen ini.

Menyetrika memberikan ruang untuk itu.

Ketika kita memperhatikan tekstur kain, merasakan suhu panas setrika, menyaksikan lipatan yang sempurna, dan mencium aroma wangi pakaian bersih, kita sedang terhubung dengan indera secara utuh. Pikiran tak bisa pergi terlalu jauh karena tubuh sedang bekerja dengan tenang. Ini adalah meditasi dalam gerakan.

Efek Fisiologis: Tenang Tanpa Disadari

Beberapa penelitian psikologi menyebutkan bahwa aktivitas rumah tangga yang terstruktur—seperti menyapu, mencuci piring, atau menyetrika—bisa menurunkan hormon stres (kortisol). Alasannya sederhana: saat kita mengerjakan sesuatu yang memerlukan sedikit konsentrasi dan bisa diselesaikan dengan hasil nyata (misalnya pakaian rapi), otak kita mendapatkan rasa “selesai” atau completion.

Sensasi menyelesaikan sesuatu, sekecil apa pun, memberikan otak hadiah berupa dopamin—zat kimia yang membuat kita merasa puas dan bahagia. Maka tak heran jika setelah menyetrika satu tumpuk baju, meskipun tubuh sedikit lelah, pikiran justru terasa ringan.

Mengatur Kembali Pikiran di Tengah Kekacauan

Ketika hidup terasa tidak terkendali—deadline menumpuk, notifikasi tak henti, atau emosi campur aduk—menyetrika bisa menjadi bentuk grounding. Ini adalah cara untuk “menjejakkan kaki” ke realitas dan keluar sejenak dari kekacauan mental.

Banyak orang dengan gangguan kecemasan ringan melaporkan bahwa aktivitas seperti melipat pakaian atau menyetrika membantu mereka merasa lebih stabil. Ini bukan karena menyetrika itu ajaib, tapi karena memberikan struktur, ketertiban, dan hasil visual yang konkret. Kain kusut menjadi halus. Kekacauan menjadi rapi. Tidak semua hal dalam hidup bisa kita ubah sesederhana itu.

Saat Menyetrika Menjadi Ritual

Di beberapa budaya, menyetrika bukan sekadar kewajiban rumah tangga, tapi bagian dari ritual perawatan. Misalnya, di Jepang, kebersihan dan kerapian dianggap sebagai ekspresi dari batin yang tenang. Menyetrika kimono dilakukan dengan penuh ketelitian dan kesabaran, seolah memberi hormat pada pakaian itu sendiri.

Kita pun bisa menjadikan menyetrika sebagai semacam ritual pribadi. Matikan TV. Putar musik instrumental. Tarik napas dalam. Fokus pada setiap gerakan. Perlakukan kegiatan itu bukan sebagai tugas yang harus diselesaikan, melainkan ruang untuk hadir sepenuhnya dengan diri sendiri.

Ketika Membosankan Justru Jadi Kebutuhan

Kita hidup dalam zaman yang haus rangsangan. Konten bergerak cepat, emosi terus dibombardir, perhatian mudah terseret ke mana-mana. Dalam kondisi ini, aktivitas membosankan seperti menyetrika justru menjadi penawar yang menyeimbangkan.

Kebosanan—yang selama ini kita hindari—ternyata dibutuhkan otak untuk beristirahat dan memproses informasi. Dan menyetrika adalah kebosanan produktif yang tidak berbahaya, bahkan menenangkan.

Temukan Terapi di Hal yang Tak Terduga

Tidak semua terapi datang dari ruang meditasi, spa, atau tempat relaksasi yang mahal. Terkadang, terapi paling efektif bisa datang dari aktivitas biasa yang dilakukan dengan kesadaran luar biasa.

Menyetrika, dengan segala repetisinya, adalah salah satu bentuk perawatan diri yang diam-diam menyembuhkan. Ia mengembalikan ritme, memberi ketertiban, dan membuka ruang sunyi dalam pikiran kita yang terlalu penuh.

Jika kamu merasa stres, cemas, atau kehilangan fokus, coba ambil satu setrika dan beberapa baju kusut. Mungkin, di sana kamu akan menemukan sesuatu yang lebih dari sekadar pakaian rapi—yaitu ketenangan yang kamu cari diam-diam.

Post Comment